Translate

Jumat, 20 Maret 2015

5 Tips Kerja Cerdas, Bukan Kerja Keras

Tips kerja kali akan membahas beberapa teknik bermanfaat dari sebuah bentuk kerja yang cerdas:

1. KETAHUI SEMUA PEKERJAAN YANG HARUS DISELESAIKAN

Ada yang berkata bahwa 80% dari pencapaian kita datang dari 20% usaha yang kita lakukan. Kemudia bagaian mana dari pekerjaan kita yang paling berharga? Sekali kita mengidentifikasinya, fokuslah untuk meluangkan waktu dan energimu membuat kemajuan pada bagaian tersebut. Menentukan indikator kesuksesan yang tepat adalah dengan menentukan tugas mana yang harus dikerjakan lebih dulu. Inilah tiga dasar penentuannya:
  • Periksa baik-baik metode strategi dan eksekusi dari perspektif tertentu.
  • Kemudian, buat analisis tentang pengaruh pekerjaan tersebut bagi dirimu sendiri, timmu, dan customer.
  • Akhirnya, evaluasi kemampuanmu dalam melakukan eksekusi, fokus pada aset dan kapabilitas yang dimiliki.

2. BATASI TUJUAN JANGKA PENDEK

Sekali kita menetapkan tujuan jangka panjang, kita harus membaginya lagi. Misalnya kamu sudah menetapkan target lima tahun kedepan. Target apa yang sudah ingin kamu capai pada satu tahun pertama? Contohnya: kamu akan membangun sebuah perusahaan baru. Perusahaan barumu ini akan meluncurkan sebuah produk yang unik. Tujuanmu setahun kedepan adalah membangun, mengkomersilkan, dan melakukan validasi pasar dari target audiens. Tiga puluh hari pertamamu mungkin saja hanya fokus pada menentukan tujuan produk, audiens produk, dan manfaatnya. Bagaimana dengan tiga bulan pertama? Mungkin kamu akan melakukan survey pasar, positioning, dan membangun versi pertama produkmu. Dan seterusnya.
Bagaimanapun, mempersempit tujuan dan target pada setiap kegiatan menjadi sebuah hasil akhir yang terukur akan membantu agar kita tidak menumpuk pekerjaan di akhir periode.

3. BEKERJA SESUAI SIKLUS

Badan kita bekerja sesuai siklus. Ada waktu-waktu tertentu di mana kita akan sangat produktif, dan begitu juga sebaliknya. Cara paling efektif agar tetap produktif adalah dengan memahami siklus diri. Kapan waktu paling efektif untuk bekerja dan kapan waktu untuk istirahat. Usahakan untuk tidak membuat janji meeting pada jam-jam produktifmu.
Studi menunjukkan bahwa rata-rata otak kita hanya mampu fokus selama 90 menit; dan kemudian kamu harus rehat selama 15 menit. Hal ini berdasarkan ritme ultradian. Dengan melakukan rehat setiap 90 menit kita bisa membiarkan otak dan tubuh refresh dan siap kembali produktif pada 90 menit selanjutnya.

4. CREATE, MODIFY, REUSE, AND AUTOMATE

Dalam ilmu komputer dan software, reuse adalah penggunaan aset dalam berbagai bentuk yang sudah ada dalam proses pengembangan produk software. Bukan hanya kode, aset adalah produk dan hasil tambahan dari siklus hidup pembangunan software , termasuk desain dan teknik implementasi. Reuse merupakan kreasi dari berbagai aset yang dirakit secara terpisah. Hal ini bisa kita terapkan dalam pekerjaan apapun yang kita lakukan. Misalnya, sebagai penulis, kita menulis blog pendek, dan kemudian blog tersebut menjadi artikel fitur yang lebih panjang, dan akhirnya berhasil dirangkai menjadi sebuah buku. Reuse adalah sebuah tips cepat dan efisien tanpa harus merakit kembali roda setiap kali kita akan membuat barang baru.
Automating repeated task, bisa jadi metode bagus baik untuk produktivitas personal maupun organisasi. Contohnya, kamu bisa menggunakan sistem scheduling dalam sosial media yang bisa posting konten dalam platform sosial media secara reguler, hal itu tentu akan jauh lebih efisien daripada kamu harus berulang-ulang posting dalam jangka waktu tertentu dalam satu hari.
Triknya adalah kamu harus cukup peka untuk menghubungkan titik antara masa lalu, masa sekaran, dan masa depan.

5. BULATKAN TEKAD, KUMPULKAN KEMAUAN

Dalam bukunya Maximum Willpower, Professor Kelly McGonigal berbicara tentang 3 perbedaan aspek dari kemauan (willpower):  I will, I won’t, dan I want. Memahami ketiganya adalah kunci dalam mencapai target produktivitas kita.
I won’t willpower adalah ketika kamu selalu berkata tidak atau menolak hal-hal yang justru membantumu menyelesaikan sebuah pekerjaan. Biasanya kamu akan dengan mudah terdistraksi, seperti mudah terdistraksi dengan email masuk, sosial media, dan obrolan panjang yang kurang penting yang justru membuang-buang waktumu.
I will willpower adalah sebuah niat atau kemauan untuk fokus dan menjadi produktif. Contohnya, kita sadar bahwa sosial media memiliki sifat layaknya pisau bermata dua. Kamu bisa memilih akan memanfaatkan sebagai penunjang pekerjaan atau hanya semata digunakan sebagai hiburan pribadi.
I want willpower adalah dengan mengingat tujuan akhir dan alasan mengapa kita harus mengerjakan apa yang sedang kita kerjakan. Pada tahap ini kamu akan terus berlatih agar tetap fokus dan disiplin selama proses kerja.
Seperti yang sudah disebutkan di awal. Kerja cerdas bukan hanya menuntuk kerja keras dari fisik, namun juga kemampuan berpikir kreatif dan kritis untuk mengupayakan ide-ide yang lebih efektif dan efisien untuk menyelesaikan pekerjaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar