Translate

Selasa, 24 Februari 2015

DRAMA KOMEDI " TOBATNYA PREMAN SEKOLAH " UNTUK 7 ORANG



Tema : Religi
Judul : Tobatya Preman Sekolah
Penokohan :
1.    Jack (kasar) Teguh
2.    Laila (lemah lembut) ita
3.    Ibu. Syaroffah (penyabar) azizah
4.    Riska (sombong) karina
5.    Vera (sombong) selvy
6.    Caca (sombong) hana
7.    Amel (kasar) aliyah

Sinopsis
          Pagi hari, dua preman sekolah berdiri di depan pintu kelas. Mereka adalah Jack dan Amel. Hampr dari seluruh siswa serta guru yang ada takut pada mereka berdua. Mereka sangatlah sering membuat onar di sekolah. Mereka sering memeras uang teman temannya. Riska, Vera dan Caca  adalah sasaran utama Jack dan Amel, karena mereka bertiga adalah anak anak orang kaya di di sekolahan mereka.
Tidak hanya itu, selain diperas uang,mereka bertiga juga sering sekali dikerjai oleh Jack dan Amel. Perbuatan Jack dan Amel ini membuat murid murid di sekolah membenci dirinya. Jack sebgai ketua geng sangatlah popular di sekolahnya karena saking seringnya dia keluar dan masuk ruang BK.
          Jack ini adalah seorang anak dari keluarga tidak mempu. Ayahnya telah meninggal dunia ketika ia kecil dan sekarang ia hanya tinggal dengan ibunya di sebuah rumah kontrakan kecil. Perbuatan Jack  yang liar tak terkontrol ini membuat ibunya sering sakit sakitan. Jack sering kali memerahi ibunya karena hal sangat sepele dan membuat ibunya sakit hati tetapi mesekipun begitu ibunya tetaplah sabar ia selalu berdoa agar anaknya berubah menjadi anak yang baik dan sholeh.
Suatu hari saat ia  pulang sekolah bersama Amel. Ia melihat banyak sekali orang orang yang berkumpul di rumahnya. Sebelumnya ia beranggapan kalau orang orang sedang mengadakan arisan rutin di rumahnya. Ia berpikiran setelah acara itu ia akan mengambil uang arisan tersebut untuk dibuat berfoya foya. Tetapi setelah ia masuk kedalam rumah. Betapa kagetnya dia melihat seorang wanita tua tergeletak tak berdaya di depan dirinya. Ia semakin histeris ketika mengetahui kalau wanita itu adalah ibunya.
          Sejak kematian ibunya, Jack bertekad akan  menjadi anak yang baik dan dapat diandalkan oleh orang lain. Amel pun mengikuti jejak Jack.  Mereka tidak pernah lagi berbuat onar di sekolah. Lalau mereka berdua meminta maaf kepada teman temannya. Seluruh temannya begitu kaget  dan tidak bisa memaafkan begitu saja, ternyata mereka bukannya malah bersyukur karena premen yang ada di sekolah mereka telah insyaf tetapi mereka malah ingin membalas dendam, terutama Riska,Caca dan Vera yang setiap hari dikerjai olehnya. Setiap hari cacimaki dan olok-olok dari teman-temannya bertubi-tubi kepada Amel dan Jack.  Tetapi dibalik itu semua ada seorang cewek yang malah menghibur mereka berdua.
          Suatu ketika, Jack dan Amel ini bertekad menjadi siswa terbaik se-kabupaten dengan memiliki nilai UNAS terbaik. Ketika teman teman-temannya tahu, mereka tertawa terbahak bahak. Mereka semua tidak percaya tetapi mereka berdua tidaklah putus asa. Hingga akhirnya karena rajin belajar Amel dan Jack menjadi siswa terbaik se-kabupate sedangkan Caca, Riska dan Vera hanya meratapi nasib mereka karena tidak lulus. Akhirnya setelah Caca, Riska dan Vera merasa bersalah mereka memutuskan untuk meminta maaf kepada Amel dan Jack. Dan akhirnya mereka pun saling memaafkan.

Alur : progresiv/maju
Tempat :rumah kontrakan ,Sekolah, Jalan
Waktu :Pagi hari,Malam hari,Siang hari
Suasana : menegangkan,Bahagia,Sedih

          Pagi pagi preman sekolah sudah membuat masalah . Mereka adalah Jack dan Amel. Didepan pintu kelas, setiap orang yang mau masuk kelas harus membayar uang kepada Jack dan Amel jika mereka tidak ingin mendapat sebuah pukulan dimuka mereka. Dari kejauhan, tiga anak pejabat tinggi sedang berjalan menuju dalam kelas. Mereka adalah Riska, Vera dan Caca. Jack dan Amel telah menunggu mereka dari tadi.
Jack            :“ Hey! Apa kabar para pejabat cilik? (menghadang jalan mereka bertiga) buru buru ya? kenapa buru buru sih santai aja lah? (sambil menepuk pundak Riska) kita main main aja dulu dulu, bener ga Mel?”
Amel            : “ Bener tuh, lagian bel masuk kan masih lama.”
Riska           : “Kenapa nih? Kenapa kalian hadang jalan kita berdua?”
Amel            : “Pura pura ga tau atau loe emang ga tau ya? Nih kan daerah kita berdua. Loe pada sebagai  pendatang harus bayar pajak dong sama kita kita. “
Caca            : “Aturan nenek lo kali? Ini kan sekolahan ga ada pajak pajak an tau? Emang nih sekolahan punya nenek moyang loe? gue aja yang nyumbang banyak begini ga pernah narik pajak kayak kalian? Eh, loe berdua bocah ingusan dari kolong jembatan mau bertindak aneh aneh? Malas gue bayar?
Amel            : “ Apa loe barusan bilang? Bocah ingusan. Oke, jadi loe mau bayar ga nih. Gue tanya sekali lagi?”
Caca            : “ Bayar? Malas,  mending uangnya gue buat beli bakso 10 mangkok dari pada buat loe pada.”
Amel            : “Jadi gimana bos? (menoleh ke arah Jack)
Jack            : “ (berjalan ke arah Caca dan memegang kerahnya) heh, gentong. Loe jangan sok berani main main sama kita berdua? ini tanah emang bukan tanah nenek gue tapi ini daerah kekuasaan gue. Loe, sebagai pendatang mau ga mau harus bayar. Ya! Ga apa apa sih kalo le bertiga ga mau bayar, lagian hari ini kita juga belum punya kelinci percobaan.”
Amel            : “ loe berdua mau bayar kagak?” (kata Amel pada Vera dan Riska)
Vera            : “Okey, gue mau bayar. Asal loe berdua mau lepasin kita bertiga.”
Jack            : “Loe berdua boleh masuk setelah bayar tapi untuk si gentong nggak. Kita mau main main dulu ama dia. loe keberatan?”
Vera                  : (berbisik kepada Riska) “Gimana Ris, kalo kita ga biarin Caca bersama mereka bisa bisa kita bernasib sama kayak mereka tuh.”
Riska           : “okey, loe bisa bawa Caca”
Jack            : “Okey”
Vera            : (mengeluarkan selembar uang 10 ribuan dari dompetnya) “Nih, duitnya!” (menyerahkan uang itu pada Amel)
Amel            :  “Hah (mengatakan dengan nada tak percaya) “10 ribu ,ini ma duit cuma buat beli permen lah gimana dengan uang makannya? Loe kan anak pejabat minim uang saku kan 100 ribu. Kurang?”
Riska           : “Gue aja deh yang bayar”(mengeluarkan uang 100ribu dari dompetnya).
Amel            : (mengambil uang 100ribu tersebut dengan cepat dari tangan Riska) “Ini baru duit. Nah sekarang kalian boleh masuk”.
Riska           : (berjalan masuk kalas sambil menengok Caca) “ sorry, coy!! gue kali ini ga bisa bantu.”
Vera            : “Sorry, gue kali ini juga ga bisa bantu.”
Jack            : “Mel, enaknya kita apain nih anak yang satu ini?”
Amel            : (berpikir sejenak) “Di ceburin di kolam ikan sekolahan aja, habis ntu di coreng coreng pake arang dan disuruh nari ballet di depan anak anak. Pasti nanti ntu heboh banget. Hahahahahahaah” (ketawa terbahak bahak)
Jack            : “wkwkwkwk, oke laksanakan bro. tumben otaklo encer”
Caca            : “Waduh, jangan deh mel. Nanti kalo gue pulang trus sakit gimana? Gue bisa di marahin mami gue habis habisan? Ampuni gue jack?”
Jack            :  “Tak ada ampun lagi buatmu, dasar gentong”

          Akhirnya setelah mengerjai Caca habis habisan. Jack dan Amel bukannya masuk kelas tapi bolos sekolah. Mereka pergi ke tempat diskotik dan menggunakan uang yang mereka dapatkan tadi  buat minum minuman keras. Hingga mereka berdua mabuk di tengah jalan. Keesokan harinya mereka baru pulang kerumah masing masing. Jack telah ditunggu dari tadi malam oleh ibunya.

Ibu Syaroffah       : “Dari mana aja kamu nak, kenapa baru pagi ini kamu barusan pulang?”
Jack            :” Sudahlah bu ga usah dipikirin. Males aku ngebahasnya.”
Ibu Syaroffah       :” Ya sudah sekarang masuk yuk, kamu pasti laper kan? Sudah ibu siapin tuh sarapan makanan kesukaan kamu.”
Jack            :” Ga ah masih kenyang. Sekarang gue minta duit aja? Cuma 500 ribu aja. Males gue di rumah ngeladeni ibu yang ngomel terus mending gue pergi sama temen temen. Udah cepet?” (nada membujuk kasar)
Ibu Syaroffah       : “500 ribu katamu? Uang dari mana ibu dapat uang sebanyak itu. ibu kan hanya seorang penjual jamu keliling.”
Jack            : “ Pokoknya gue ga mau tau, sekarang gue mau uang itu. cepetan?”
Ibu Syaroffah       : “ Ibu ga punya uang sebanyak itu nak?”
Jack            : “Enggak, ibu pasti sedang nyembunyiin sesuatu. (berjalan menuju kamar ibunya)”

          Jack lalu membongkar seluruh isi kamar ibunya. Setelah beberapa  lama ternyata dia menemukan sebuah cincin.

Ibu Syaroffah       : “Jangan, jangan kau ambil cincin itu nak, itu adalah cincin peninggalan ayahmu ketika ibu menikah dulu.” (sambil merebut)
Jack            :” Argh…. Dasar orang tua bawel. Sudah gue mau pergi dulu.” (mendorong ibunya hingga jatuh ke lantai)
Ibu Syaroffah       : “ Jangan Aji, jangan kau jual cincin peninggalan almarhum bapakmu itu. Ibu mohon, ibu mohon nak”( mengejar sambil menangis)
          Jack  meinggalkan ibunya begitu saja. Layaknya ia tidak mengenal ibunya lagi. kemudian ia pergi ke pasar untuk menjual cincin itu. Lalu ia menelpon Amel.

Jack            : “Halo, mel. Loe lagi ngapain?”
Amel            : “ Gue lagi tidur tiduran aja, bosen gue ga ada kerjaan.”
Jack            : “Bagus kalo begitu, loe sekarang ikut gue ke diskotik kita minum minum sepuasnnya disana nanti. Nyante aja gue yang mbayarin kok”
Amel            : “Hah… uang dari mana loe bisa traktir gue
Jack            : “Udah, loe jangan banyak bacot. Loe cepet kesini. Gue udah di depan rumah loe.”
Amel            : “Okey, bos”

          Akhirnya mereka pun pergi bersama ke diskotik hingga larut malam. Setelah puas seharian di diskotik akhirnya mereka berdua pulang ke rumah masing masing. Mereka pulang dengan keadaan mabuk berat. Jack sempat mutah beberapa kali. Begitu pula dengan Amel. Ibu syaroffah yang stres melihat anaknya berubah menjadi nakal seperti itu. Pada waktu itu beliau masih memakai mukena  dan masih berdoa di kamarnya.

Jack            : “Ibu!!!… ibu!!! Aji, anak ibu pulang nih” ( masuk nyelonong dan bicara dalam keadaan mabuk)
Ibu Syaroffah   : “ Kamu ini kenapa tho le? Kenapa kamu bisa mabuk mabuk an seperti ini”
Jack            :” Agh…. Pasti bawel, anak pulang bukannya di sambut dengan ceria malah diomeli. Anak muda zaman sekarang ntu ga ada yang di nasehati. Eh.. ibu hobinya comel mlulu… bosen bu.” ( bicar sambil marah)
Ibu syaroffah        :” Astagfirullah…. Nyebut nak nyebut. Sekarang kamu mandi dulu sana gih dan ganti pakaian ya? Habis ntu jangan lupa shalat isya’,  ibu sudah lama ga pernah lihat kamu sholat lag ntuhi.”
Jack            : “ Aduh!! Ibu ini, bawel lagi… bawel lagi. Tak bilangin ya bu, sekarang ntu dunia udah berubah, ga butuh shalat. Shalat itu ga bisa datengain kita uang. Cuma buang buang waktu aja. Kayak kita ini miskin trus. Udah ahg… dari pada dengerin ibu yang bawelnya minta ampun gue mau tidur dulu aja.” ( berjalan menuju kamar dengan menclang menclong)
Ibu Syaroffah   : “ Astagfirullah Aji…. Kenapa kamu bisa berubah kayak begini nak? Hati hati kalo jalan. Sini biar ibu bantu kamu masuk ke kamar.”
Jack            : “ aghr….(mendorang hingga ibunya terjatuh) ga usah sok meratiin. Gue bisa jalan sendiri. gue ga perlu ibu miskin seperti ibu.”( membentak)
Kelakukan Jack semakin hari semakin menjadi jadi. Ia tidak hanya berani pulang dengan mabuk tetapi sekarang dia sudah berani membawa cewek main keluar masuk rumah. Ibunya pun sakitnya semakin parah. Hingga suatu hari, sepulang sekolah Jack pulang kerumah ingin meminta uang  kembali pada ibunya. Amel berada di belakangnya. Betapa kagetnya dia ketika melihat banyak orang tengah berkumpul di rumahnya.
Amel            : “Apaan ntuh, kenapa di rumah loe banyak sekali orang. Masak orang orang lagi demo gara gara ibu loe ga bisa bayar cicilan utang?”
Jack            : “ Ngawur aja loe ( mendorong kepala rudi) mungkin sedang ada arisan ibu ibu kali.. wah ini kesempatan bagus ntuh, gue bisa minta uang lebih dari ibu gue.kalo begitu ayo cepetan kita kesana”

          Setelah masuk rumah, Betapa kagetnya dia melihat seorang wanita tua tergeletak tak berdaya di depan dirinya. Ia semakin histeris ketika mengetahui kalau wanita itu adalah ibunya. Abduh pun tak percaya dan berjalan mendekati ibunya. Ia pun berlutut di depan mayat ibunya dan meminta maaf atas semua yang pernah ia perbuat. Ia menangis sejadi jadinya.
Jack            :” Hiks….. hiks….. bu… maafkan aku bu… kenapa ibu lebih dulu meninggalkan Aji?… Aji tak sanggup untuk hidup sendirian. Bu…. Kenapa ibu harus mati… maafkanlah kesalahanku selama ini… bu… selama ini Aji telah menjadi anak yang durhaka. Aji janji kali ini Aji akan berubah menjadi anak yang baik dan sholehah seperti yang ibu inginkan.” (menangis tersedu-sedu)
Amel            :” Sudahlah duh, biarkan yang tejadi berlalu….”(belum selesai ngomong)
Jack            : “ argh….. biarkan aku sendiri.”
Sejak saat itu, Jack dan Amel berubah total, ia tidak pernah lagi membuat onar di sekolahnya. Ia menjadi anak yang sangat pendiam dan rajin belajar. Seluruh temannya begitu kaget. Mengapa Jack dan Amel bisa berubah? Tetapi ternyata banyak dari teman temannya yang memanfaatkan hal ini untuk membalas dendam terutama Caca, Riska dan Vera.
Caca            :”Cuih, preman sekolah ternyata bisa tobat ya, apalagi preman kayak loe berdua. Angin dari mana yang bisa membuat loe berdua bisa tobat kayak begini”
Vera            : “Paling-paling juga besok sudah menjadi preman lagi yang paling ganas, tapi yakin aku ga akan takut lagi ama loe berdua.”
Riska           : “Shit, loe berdua mau berubah. Jangna ngaco loe pada. Gue ga akan percaya selamanya kalo loe berdua bisa berubah mendjai anak yang baik.”
Laila            : “Kalian ini, gimana sih? Mereka ini mau berubah malah di olok olok kayak begini. Orang yang niatnya baik itu harusnya di dukung donk jangan malah di olok olok kayak gini .syukur syukur kalo dia tidak kembali seperti dulu.”
Vera                    : (mendorong pundak Laila) “ Eh… Loe ntu, jadi cewek jangan munafik deh, loe ntu sebenarnya juga punya dendam pribadi kan ama mereka berdua? Ga usah di tutup tutupi kayak gini. Munafik loe!”
Jack            : “Sudahlah La, tak usah kau hiraukan mereka. Mereka memang pantas kok melakukannya, aku memang yang salah kok. Untuk itu aku mau minta maaf kepada kalian bertiga atas  semua yang telah aku perbuat kepada kalian?”
Laila            :” Tapi Jack….”
Amel            : “Jack benar, aku juga mau minta maaf kepada kalian semua. Dan kalian mau kan maafin kita berdua? Kita tak ingin ada lagi permusuhan di antara kita.”
Caca            : “ Aku memaafkanmu? Jangan bermimpi deh loe aku aja yang duluminta maaf sambil berlutut aja malah loe kerjain abis abisan. Sekarang loe berdua malah minta maaf ama gue tanpa rasa salah apapun. Enak banget loe!”
Riska           :” Bener, coy! gue juga males banget maafin mereka, balikin dulu uang gue… baru loe minta maaf di depan gue sambil sujud, mungkin gue bisa maafin loe berdua”
Vera                    : “Bener Ris, gue juga ga rela maafin mereka sebelum kita bisa membalas semua yang telah mereka lakukan kepada kita bertiga.”
Amel            : “Sudah kita pergi aja yuk, ngapain kita harus ngurus masalah mereka berdua kayak orang kurang kerjaan aja.”
Vera                    : “Kita ke kantin aja yuk, gue laper banget nih”
Riska           : “Ayo” (beranjak pergi)
Jack            :”Laila, kenapa loe malah mbelain gue waktu mereka bertiga menghina gue. Bukannya kita berdua ini juga sering nyakitin hati loe?”
Amel            : “ Iya, kenapa loe ga ngolok kita berdua. Padahal loe kalo mau kita ga akan balas kok. Silahkan aja!”
Laila                     : “Sudahlah, tak usah kalian ungkit lagi masalah yang lalu itu, biarlah yang lalu itu berlalu dengan sendirinya. Lagi pula aku sudah tidak ada dendam lagi kok ama kalian berdua. Malah an aku juga ikut seneng kalian bisa berubah seperti ini.”
Amel            : “Loe emang cewek yang baaik La”
Laila            : “Jangan begitu”( tersipu malu)
          Suatu ketika Jack dan Amel ini bertekad menjadi siswa terbaik se-kabupaten dengan memiliki nilai UNAS terbaik. Ketika teman teman-temannya tahu, mereka tertawa terbahak bahak.
Caca            :” Hahahaha… jadi loe berdua bertekad mau jadi yang tebaik se- kabupaten. Jangan bermimpi deh loe. Gue aja nih ya anak terpandai satu sekolahan ga pernah ngimpi kayak begitu, karena itu suatu yang tidak mungkin. Loe berdua kan bodohnya minta ampun jangan berharap deh.”
Riska           : “Gue aja nih ya yang belajar tiap hari ga yakin bisa jadi yang terbaik, ehh… elo yang masih cupu begitu mau jadi yang terbaik. Sadar donk?”
Vera                    : “Kita aja anak pejabat yang setiap hari les di beberapa LBB  aja ga yakin masuk 5 besar se-kabupaten. Elo yang bodohnya berpangkat mau jadi yang terbaik. Paling paling lulus aja masih kemungkinan.”
Amel            :”Memang kita dari golongan anak yang tidak mampu, tapi ingat kesempatan itu datang kepada siapapun. Kalo emang loe bisa, kenapa kita tidak bisa? Ya bisa donk. Kita kan sama-sama makan nasinya masak ga bisa sih
Riska           : “Okey, kalo begitu kita bertarung siapa yang akan menjadi yang terbaik.”
Jack            : “Oke, gue trima tantangan loe bertiga”
Caca            : “Paling paling melawan mereka berdua kita tak perlu belajar pun bisa menang, benar ga ?”
Vera                    : “Bener, ga usah belajar paling menang”
          Untuk memenangkan pertarungan ini Amel dan Jack  harus belajar dengan giat. Tetapi masalahnya mereka tidak punya uang  sama sekali. Akhirnya mereka memutuskan untuk pergi ngamen pada siang hari  dan belajar extra pada malam harinya.
Jack            :”(menyanyi)
Amel            :” Panas banget duh, gue ga kuat lagi nih”
Jack            :” Tahan Mel, demi mendapatkan kemenangan itu.”
Amel            : “ oke deh”
Ketika mereka sedang mengamen di sebuah mobil mewah hitam, mereka bertemu dengan
Vera, Riska dan Caca yang ternyata pemilik dari mobil hitam ini.
Caca            :” hah… ternyata memang benar tidak perlu repot repot belajar melawan kalian berdua.”
Vera                    :” Iya benar, kita kita aja siang siang begini mau pergi les, eh loe berdua malah ngamen di tengah jalan. Ga tau malu loe?”
Caca            :” Ini gue punya uang 100ribu buat loe, gratis kok mumpung kita lagi baik hati? nih ( menyodorkan uang 100ribuan ke arah Amel)
Amel            : (menjulurkan tangan untuk mengambil uang tersebut)
Caca            : Cuih (meludah tepat diatas tangan Amel). Hahahahahahahaha makan ntu ludah gue”
Vera&Riska            : “hahahahahahahah, mampus loe, mau aja dikerjain)
          Amel yang dari tadi kelelahan lepas kendali, dia lalu menuju ke arah Caca dan ketika akan memukulnya ternyata lampu merah telah berganti hijau. Caca dan teman temannya berhasil melarikan diri.
Jack            : “Sudahlah Mel, jangan kau ambil hati. Biarlah mereka merasakan yang pernah kita rasakan sebelumnya. Sekarang gantian biarlah kita merasakan apa yang telah mereka rasakan dulu. Jadi sabar aja, oke?”
Amel            :” baiklah”
          Setelah mati-matian mereka berdua mencari uang untuk membeli buku, akhirnya kesampaian juga. Mereka belajar dengan tekun tiap hari. Dan pada akhirnya mereka menjadi siswa terbaik  se-kabupaten sedangkan Vera, Riska dan Caca tidak lulus ujian nasional lantaran terlalu meremehkannya.
Laila                     : “Selamat ya Jack? (menyalami Jack) selamat juga ya Mel?(menyalami Amel). Selamat kalian telah terpilih menjadi siswa terbaik se-kabupaten.”
Jack            :” Sama-sama ya La! Aku juga mau ngucapin trima kasih buat elo yang mau nemenin kita belajar selama ini
Amel            :” Iya La kalo misalnya kita tidak punya temen seperti kamu mungkin kita ga bisa jadi yang terbaik seperti ini?”
Laila                     :” Alah, jangan terlalu berlebiah namanya juag temen kita harus saling tolong menolong.”
Jack            :” eh.. La ngomong ngomong loe tau ga dimana Riska, Vera dan Caca.”
Laila                     : “ em…. kayaknya sih tadi ada di kelas, mereka kayaknya sedih banget deh setelah tau mereka tidak lulus”
Amel            :” Syukurin… biar mereka tau rasa”
Jack            : “Gimana kalo kita ke mereka aja, kita hibur mereka. Kasihan mereka.”
(Sampai di kelas)
Jack            : “hai Ris.”
Riska           : “buat apa loe bertiga datang ke sini? Loe mau pamer ya karena udah jadi pemenang petarungan kita atau loe mau ngolok-nglok in kita karena kita tidak lulus ujian nasional?”
Jack            : “Ga kok, gue d ateng ke sini  Cuma mau ngajakin loe semua makan di kantin. Habis dari tadi muka kalian murung terus sih”
Riska           : “Emm… duh hati loe baik banget ya? sory ya buat kesalahan gue ke elo sama Amel. Gue khilaf duh… loe mau maafin gue kan?”
Vera                    : “ Gue juga mau minta maaf ya duh? ma loe Mel? Loe berdua mau maafin gue kan?”
Riska           : “sorry ya duh! Gue udah nuduh loe dengan  yang tidak tidak. Gue juga mau minta maaf atas semua salah gue ke elo?
Jack            : “Kita berdua mau kok maafin loe bertiga,  kita juga mau minta maaf y buat yang dulu dulu?”
Riska           :”Iya kita udah maafin kok”
Amel            :” Kalo begitu untuk ngerayain hari ini, kita pergi ke kantin biar gue yang traktir?”
Jack            : “ayukkkk” ( berjalan bersam sama menuju kantin)
          Akhirnya, mereka dapat hidup rukun. Walaupun sebelumnya ada pertentangan di antara mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar